Search This Blog

Thursday, July 28, 2011

hmmm???

Baik buruknya masyarakat tidak terlepas dari komponen
individu-individu yang berada di dalamnya. Terciptanya
sebuah perdamaian, kemesraan dan kasih sayang dalam
masyarakat bukanlah sebuah mimpi yang tidak akan
menjadi kenyataan. Layaknya membuat sebuah bangunan,
kita membutuhkan batu bata yang kuat, kokoh dan
tersusun rapi. Dalam masyarakat, individu adalah batu
bata.



Alangkah bahagianya jika kita bisa menjadi bagian dari
batu bata itu. Setelah menjadi bangunan, batu bata
memiliki kontribusi memberikan kehangatan kepada
penghuninya di musim hujan, melindungi penghuninya
dari kepanasan, tempat beristirahat, bengkel
kreatifitas dan manfaat lainya. Walaupun penghuni
tidak pernah melihat batu bata, karena tersembunyi
dalam balutan semen, tetapi batu bata memberikan
manfat yang luar biasa.



Hanyalah batu bata yang baik yang bisa mengokohkan.
Memperbaiki diri terlebih dahulu adalah sebuah
keharusan jika kita ingin memperbaiki masyarakat.
Menurut ustad Abbas As-Siisiy yaitu dengan menjadi
pribadi muslim yang memiliki karakteristik Islami yang
menonjolkan akhlakulkarimah.



Senyum tulus kepada alam, menyapa lembut angin,
membahagiakan saudara, menjadi solusi setiap masalah,
sumber ilmu, perantara cahaya, tidak ada salahnya kita
miliki. Individu-individu akan kokoh, damai dan tenang
jika kita mampu memberikan kebahagiaan, ketenangan,
kasih sayang yang tulus tanpa pura-pura, prasangka dan
pamrih. Untuk menciptakan itu semua, tentu pribadi
kita terlebih dahulu yang lebih utama untuk
diperbaiki.



Tidaklah sulit mewujudkan pribadi tersebut. Selain
telah dicontohkan Rasulullah, kita memiliki bekal
fitrah yang suci. Kita bisa berguru pada hati nurani,
dan siroh nabawi. Tinta Allah tidak akan lupa mencatat
setiap amal kebaikan, Allahpun tidak akan luput
mengores amal buruk yang kita lakukan.



Setiap kita bebas memilih. Pribadi mana yang kita
kehendaki. Kelak kita akan membayar mahal pilihan itu.
Jangan pertaruhkan kehidupan ini dengan sikap buruk,
dendam, iri hati, benci. Tidak ada kemulian di balik
itu semua.



Hiasilah buku kehidupan kita di dunia ini dengan
riwayat amal kebaikan, ibadah khusuk, kemenangan
melawan nafsu, prestasi menjulang tinggi. Jadilah
seperti mentari bening pagi, menghangatkan,
menerangkan dan menggairahkan kehidupan. Atau menjadi
keheningan malam, menuntun sujud, munajat dan tafakur
manusia.

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger