JIKALAU . . . KAMU . . .
>
> 1. Jika kamu memancing ikan....
> Setelah ikan itu terpancing di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan
> itu....
> Janganlah sesekali kamu melepaskannya ke dalam air begitu saja....
> Karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu dan
> mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.
>
> Begitu juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang...
>
> Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya....
> Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja....
> Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak
> dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu....
>
> 2. Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada
> takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh....cukuplah sekadar
> keperluanmu....
>
> Apabila sekali ia retak.... tentu sukar untuk kamu menambalnya semula..
> Akhirnya ia dibuang....
> Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin masih dapat dipergunakan
> lagi....
>
> Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah apa adanya....
> Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya
> begitu istimewa....
> Anggaplah dia manusia biasa.
> Apabila sekali dia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk
> menerimanya.... akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
> Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus
> hingga ke akhirnya....
>
> 3. Jika kamu telah memiliki sepiring nasi...yang kamu yakin baik untuk
> dirimu.
> Mengenyangkan. Berkhasiat.
> Mengapa kamu terlena, coba2 mencari makanan yang lain..
> Terlalu ingin mengejar kelezatan.
> Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak menyantapnya.
> Kamu akan menyesal.
>
> Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang .....
> yang kamu yakin membawa kebaikan kepada dirimu.
> Menyayangimu. Mengasihimu.
> Mengapa kamu terlena, coba2 membandingkannya dengan yang lain.
> Terlalu mengejar kesempurnaan.
> Kelak, kamu akan kehilangan doi apabila dia menjadi milik orang lain
> Kamu juga yang akan menyesal.

No comments:
Post a Comment